Lirih - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad

Senin, 10 November 2025

Lirih

 


Pada angin yang ragu singgah,

malam menulis namamu di antara gugur daun,

langit pun tak sanggup menahan gelap,

seperti aku menahan dingin dan pilu,

 

Kau pergi dengan senyap,

tanpa langkah terdengar,

menyisakan bayang di jendela waktu,

terperangkap di dada malam,

bersama doa yang tak sempat pulang,

 

Kini…,

sunyi memahat takdir,

bukan lagi sekedar bisikan,

tapi raungan yang tertahan,

menjadi benteng bagi jiwa yang hampir mati,

 

kau adalah sunyi yang paling indah,

lalu menjadi getir yang paling dalam,

menyimpan serpihan kenangan,

seperti larik lagu

yang tak pernah usai dinyanyikan,

 

Disini luka terpatri,

membujuk rindu yang tak meminta balasan, 

bergumam lirih,

tentang kisah yang tetap terjaga,

meski dia nyaris tiada…

 

Dari kumpulan puisi: Romansa Sonata  (Puisi by Nelfi Sonata) 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad