Surat untuk Kekasih; Halaman Terakhir - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad

Selasa, 19 Agustus 2025

Surat untuk Kekasih; Halaman Terakhir

 


Seperti biasanya, kumulai dengan kata pembuka, semoga dirimu selalu dijaga Allah dan untukmu diberikan segala kebaikan dunia.

 

Di lembaran ini, aku ingin menuliskan tentang cinta dan harapan dan rindu yang tak pernah hilang.

Kumohon kemaafan darimu atas segala perasaan itu. Semoga tiada rasa sesal di belakang hari, kelak di mana aku tak lagi dapat kau temukan dalam lembaran hari-harimu.

 

Wahai, yang dulu kupanggil kekasih. Waktu telah mengajarkanku banyak hal, termasuk tentang bagaimana mengikhlaskan segala mimpi-mimpi dan cerita yang pernah kita rajut. Ia telah kukubur selamanya.

 

Dan kenaifan ini, kini kuakhiri bersama semua kenangan kisah ini. Akan kubiarkan ia larut bersama diri yang akan menepi dari segala hiruk pikuk suara hati yang tak pernah benar-benar sunyi dari suaramu yang masih lekat di sini.

 

Izinkan pula kutuliskan namamu, di lembaran terakhir tulisanku ketika nyawa meregang dan pergi dari dunia yang pernah indah sejak hadirmu. Agar kelak, di depan Tuhan aku masih ingat rupa senyummu.

 

Wahai, yang dulu selalu kuiringi dengan doa ketika pagimu merekah. Tersenyumlah, berbahagialah. Karena di dunia yang kulalui kini, senyum dan bahagia itu terlalu mahal, dan mustahil diperoleh. Tetaplah menjadi diri yang disenangi dan dicintai semua orang.

 

Terimakasih, lembaran ini, kini kututup dengan airmata yang tak pernah berhenti mengalir. Terimakasih atas segala cinta yang pernah diberikan untuk diri yang dulu memberikan hidupnya untukmu.

 

(Lembaran terakhir dari buku berjudul Surat untuk Kekasih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad