tentang rembulan, dan gerimis kecil...
yang hinggap di dadaku, kini
tentang setitik gemerlap dalam temaram
di sini, di jiwa jiwa kita yang kosong
terpaku dalam diam, dalam igauan
pernah kukatakan padamu
cinta lebih indah daripada purnama
ia menghidupi, memberi harapan
tetapi...
tak selamamya malam benderang disinari purnama,
akan datang fajar menggantikannya,
dengan gemuruh, bersama hati ...
yang kering kerontang,
di kemarau ini
malam ini, seperti sebelumnya,
hanya diamku yang terus bersuara dalam doa,
menyebut namamu...
[sonata]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar