Memaknai Perjuangan Kartini; Upaya Pemajuan Pendidikan Indonesia - Sonata | Moving for Education

Breaking

Post Top Ad


Post Top Ad


Selasa, 22 April 2025

Memaknai Perjuangan Kartini; Upaya Pemajuan Pendidikan Indonesia

 


SONATA.id – Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar bedah buku Seri Ketiga Inspirasi Kartini dan Kesetaraan Gender di Indonesia.

 

Acara itu merupakan bagian penting dalam memaknai perayaan Hari Kartini, dalam rangka memperjuangkan kesetaraan gender bagi perempuan dan pemikirannya untuk pemajuan pendidikan Indonesia.

 

"Mengenang Kartini laksana api yang terus menyala untuk menerangi ibu pertiwi. Sebagai pahlawan yang memperjuangkan emansipasi, meneladani sosok Kartini menjadi makna penting wanita Indonesia sebagai upaya ikut serta memajukan pendidikan melalui peningkatan budaya literasi," ungkap Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin saat membuka acara, di Jakarta Senin (21/4).

 

Melalui bedah buku ini, Hafidz menuturkan, Badan Bahasa ingin mengajak masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda untuk menggali pemikiran, ide cemerlang, dan berbagai karya tulis Kartini sebagai bekal menghadapi era modern dan globalisasi.

 

Lebih lanjut, buku yang ditulis dalam tiga seri ini, menurut Hafidz, patut menjadi referensi dan menjadi sumber inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia.

 

"Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut serta menyukseskan acara ini. Mengingat pentingnya buku Kartini, kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan dari bedah buku seri satu dan dua yang telah diadakan sebelumnya pada awal tahun 2025, dan seri ketiga ini kita laksanakan tepat pada Hari Kartini tahun 2025," tutur Hafidz.

 

Dalam sambutan sekaligus membuka acara, Hafidz turut menyoroti tentang peran penting perempuan sebagai agen perubahan pemajuan bangsa. Menurutnya, sosok Kartini merupakan contoh nyata bentuk upaya pendidikan karakter anak bangsa yang tumbuh melalui peran ibu atau perempuan.

 

"Kartini berprinsip bahwa perempuan dapat meraih potensi tanpa harus meninggalkan identitasnya sebagai seorang perempuan. Selamat mengikuti acara bedah buku dan semoga banyak praktik baik yang dapat kita ambil maknanya serta diimplementasikan untuk memajukan bangsa Indonesia," pungkas Hafidz.

 

Dalam acara bedah buku ini, turut dilakukan diskusi panel dengan menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu penulis buku Trilogi Kartini, Wardiman Djojonegoro; Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabinet Indonesia Bersatu, Meutia Farida Swasono; dan Sastrawan, Linda Christanty.

 

Selain itu, sebagai rangkaian acara para peserta juga diajak untuk menyanyikan lagu ”Ibu Kita Kartini” dan mendengarkan pembacaan sejumlah surat Kartini oleh perwakilan Duta Bahasa. (SP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad